Peluncuran Program “30 Menit: Satu Nyawa, Sejuta Makna”

Kabupaten Bandung Barat – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui Dinas Kesehatan secara resmi meluncurkan program inovatif bertajuk “30 Menit: Satu Nyawa, Sejuta Makna” pada tanggal 10 Juli 2025 bertempat di RSIA Graha Medika Padalarang. Dr. dr. H. Ridwan Abdullah Putra, SpOG.Sub.Sp.KFM.CH menegaskan bahwa program ini dirancang sebagai respons cepat terhadap kondisi Kegawatdaruratan Medis.

Gagasan inovatif dalam program ini berangkat dari kebutuhan mendesak untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) akibat keterlambatan penanganan kasus kegawatdaruratan obstetri. Inovasi yang ditawarkan tidak hanya berfokus pada aspek pelayanan medis, tetapi menyasar transformasi sistem secara menyeluruh, mulai dari penguatan kapasitas SDM, digitalisasi layanan darurat, integrasi antar-fasilitas, hingga pemberdayaan komunitas. Inisiatif ini menjadi tonggak awal dalam membangun sistem kegawatdaruratan yang lebih adaptif, efisien, dan berbasis keselamatan jiwa.

“30 Menit: Satu Nyawa, Sejuta Makna” merupakan sistem rujukan cepat berbasis waktu, yang menargetkan penanganan kasus kegawatdaruratan ibu dan bayi dalam waktu maksimal 30 menit sejak kasus diterima. Melalui integrasi dengan system PSC 119 Kabupaten Bandung Barat – mulai dari Puskesmas, rumah sakit, hingga layanan transportasi medis – program ini diharapkan mampu memberikan respons cepat dan tepat yang dapat menyelamatkan nyawa ibu dan anak.

“Satu nyawa sangat berarti. Dalam situasi gawat darurat, setiap menit adalah penentu. Lewat program ini, kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi ibu dan bayi yang kehilangan kesempatan hidup hanya karena terlambat ditangani,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat.

Salah satu gagasan utama adalah pengembangan sistem informasi digital eGadaru (Emergency-Gawat Darurat Respons Unggul), yaitu platform berbasis real-time yang menghubungkan PSC 119, puskesmas, dan rumah sakit rujukan dalam satu ekosistem data yang terintegrasi. Inovasi ini memungkinkan visualisasi kasus secara cepat, pelacakan ambulans, pengukuran waktu respon, serta pemberian notifikasi otomatis kepada fasilitas kesehatan terkait. Dengan sistem ini, keputusan rujukan dan tindakan medis dapat diambil dalam waktu yang jauh lebih cepat, sehingga peluang keselamatan pasien meningkat signifikan.

PSC 119 Kabupaten Bandung Barat sebagai induk komando yang akan bertindak dalam penanganan kasus kegawatdaruratan medis baik terjun langsung ke Lokasi kejadian ataupun mengkoordinasikan kebutuhan armada transportasi medis yang dibutuhkan pelapor/pasien.

Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatangan Perjanjian Kerja Sama antara Dinas Kesehatan dengan RSIA Graha Medika Padalarang sebagai Rumah Sakit Rujukan pada Program ini. Dengan peluncuran program ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat menargetkan penurunan signifikan angka kematian ibu dan bayi dalam lima tahun ke depan.

Style Switcher

Check out different color options and styles.